Monday, September 8, 2008

KEBENARAN HADHRAT MASIH MAU'UD IMAM MAHDI AS

Berbahagialah orang-orang yang mempercayai semua Utusan
Allah swt sebagaimana diajarkan oleh Al-Quran Surah Al
Baqarah ayat 285:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُرُ
"Semuanya beriman kepada Allah, MalaikatNya, KitabNya dan Rasul-rasulNya (Mereka mengatakan) "Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-rasulNya"
Pada zaman ini Allah swt telah membangkitkan seorang Utusan
dan Rasul untuk kemajuan ruhani ummat manusia di seluruh
dunia, yaitu Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as sebagai Masih
Mau'ud dan Imam Mahdi.

Banyak orang yang sudah beriman kepada beliau, tetapi
sebagian besar ummat manusia dewasa ini masih belum dapat
mempercayai kebenaran beliau (sebagai Al Masih Mau'ud dan
Imam Mahdi). Mungkin mereka itu masih ragu-ragu untuk
menerima kebenaran beliau. Oleh karena itu blog ini diharapkan dapat memberikan keterangan dan bukti-bukti tentang
kebenaran beliau itu. Semoga semua orang dan khususnya kaum
Muslimin mendapat taufik dari Allah swt untuk beriman kepada
beliau. Amin!

Ayat Pertama

Allah swt berfirman dalam Surah Yunus ayat 17:

قُلْ لَوْ شَاءَ اللَّهُ مَا تَلَوْتُهُ عَلَيْكُمْ وَلا أَدْرَاكُمْ بِهِ فَقَدْ لَبِثْتُ فِيكُمْ عُمُرًا مِنْ قَبْلِهِ أَفَلا تَعْقِلُونَ

Artinya: "Sesungguhnya Aku telah tinggal bersamamu
beberapa lama sebelumnya. Apakah kamu tidak memikirkannya?
"

Menurut ayat ini, orang yang mendakwakan dirinya sebagai
Nabi dan Rasuh haruslah orang yang suci dan tidak mempunyai
keaiban sedikitpun. Begitu pulalah kehidupan Hadhrat Mirza
Ghulam Ahmad as diakui baik oleh kawan maupun oleh lawan,
bahwa beliau adalah orang yang sangat suci dan tidak pernah
melakukan sesuatu perbuatan yang aib, sesuai dengan
kehidupan dan sunnah Rasulullah saw

Ayat Kedua

Allah swt berfirman dalam Surah Al Haqqah ayat 44-46:

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الأقَاوِيلِ

Artinya: "Seandainya dia mengadakan sebagian perkataan
atas (nama) Kami niscaya Kami pegang dia pada tangan
kanannya. Kemudian pasti Kami potong urat nadi jantungnya."


Keterangan: Menurut ayat ini, jika seseorang mengaku
mendapat wahyu dari Allah swt padahal berdusta, maka Allah
swt sendiri akan membinasakannya (usianya tidak akan
panjang). Orang yang mendapat wahyu, dan ilham kemudian
mendakwakan dirinya sebagai Nabi dan Rasul, ia harus hidup
sekurang-kurangnya selama 23 tahun (dihitung sejak ia
menerima wahyu). Sejak menerima wahyu Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad as pun masih hidup lebih dari 23 tahun. Ini menjadi
bukti atas kebenaran dakwa beliau.

Ayat Ketiga

Dalam Surah Al Ankabut ayat 15 Allah swt berfirman:

فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ وَجَعَلْنَاهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ


Artinya: "Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang
bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi
semua ummat manusia."


Keterangan: Dimasa hidupnya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as,
India dilanda musibah penyakit tatun (pest). Tak terhitung
banyaknya orang yang meninggal dunia akibat wabah penyakit
itu. Beliau (Masih Mau'ud) menerima wahyu dari Allah swt:


Artinya: "Akan aku selamatkan semua orang yang ada di
rumahmu."


Benarlah, sebagaimana dijanjikan oleh Allah swt, semua orang
yang bernaung di rumah beliau dan semua orang yang beriman
kepada beliau dengan tulus dan ikhlas, seorangpun TIDAK ada
yang terserang penyakit itu. Satu bukti lagi yang menyatakan
kebenaran dakwa beliau as

Ayat Keempat

Allah swt berfirman dalam Surah Al Mujaddalah ayat 21:

كَتَبَ اللَّهُ لأغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ

Artinya: "Allah telah menetapkan: "Aku dan Rasul-rasul-Ku
pasti akan menang."


Keterangan: Hadhrat Masih Mau'ud as mendapat wahyu: "Aku
akan sampaikan tablighmu ke pelosok-pelosok dunia."


Kebenaran wahyu ini sekarang telah terbukti dengan nyata dan
menakjubkan. Semua orang telah tahu, bahwa murid-murid
(pengikut-pengikut) beliau telah tersebar di seluruh pelosok
dunia. Misi-misi beliau sudah berdiri hampir di semua negara
di seluruh dunia.,'

Ayat Kelima

Allah swt berfirman dalam Surah Al-Jin ayat 27-28:
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا
إِلا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا

Artinya: "(Yaitu Tuhan) Yang Maha Mengetahui Yang Ghaib,
dan Dia tidak mengatakan kepada seorangpun tentang yang
ghaib itu, kecuali kepada Rasul yang diridhoiNya".

Keterangan: Hadhrat Masih Mau'ud mendapat wahyu: "Seorang
Pemberi ingat datang di dunia, dunia tidak menerimanya,
tetapi Tuhan akan melahirkan kebenaranNya dengan serangan
kuat dan hebat."


Wahyu ini mengatakan, bahwa Jemaat beliau akhirnya akan
dimenangkan oleh/dengan pertolongan Allah swt dan
musuh-musuh beliau akan dibinasakan oleh do'a-do'a beliau
kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Penentang-penentang dan musuh-musuh beliau yang besar
diantaranya: Alexander Dowi, pemimpin kaum Kristen di
Amerika Serikat mati dengan kehinaan pada tahun 1907.
Abdullah Atham pendeta Kristen di India mati dengan keaiban
tahun 1896. Lekhram pemimpin kaum Hindu terbunuh tahun 1837
dengan kenistaan; dan lain-lain.

Kebinasaan mereka itu semuanya sesuai dengan khabar-khabar
ghaib yang beliau terima dari Allah swt

Ayat Keenam

Dalam Surah Jum'at ayat 4 Allah swt berfirman:
وَآخَرِينَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوا بِهِمْ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Artinya: "Dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka
yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha
Berkuasa lagi Maha Bijaksana."


Tafsir ayat ini terdapat dalam kitab Hadits Bukhari jilid
III hal. 135:

Hadhrat Abu Hurairah r.a. menerangkan: "Kami
sedang duduk-duduk dekat Nabi saw ketika Surah Jum'at
diturunkan kepada beliau s saw.

Sahabat-sahabat bertanya siapakah yang dimaksudkan dalam
ayat itu. Beliau tidak menjawab hingga sahabat-sahahat itu
bertanya sampai tiga kali. Di antara kami terdapat seseorang
yang bernama Salman dari Farsi (Iran). Kemudian Rasulullah
saw meletakkan tangannya ke atas pundak Salman seraya
bersabda: "Jika iman telah terbang ke bintang Surayya,
beberapa orang laki-laki atau seorang laki-laki dari antara
orang ini (asah Persia) akan mengambilnya kembali."


Sesuai dengan ayat tersebut beserta tafsirnya yang tersebut
dalam Hadits Bukhari, maka Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah
orangnya, karena nenek-moyang beliau berasal dari Persia dan
tinggal di Qadian, India. Dan beliau pulalah yang
mendakwakan dirinya sebagai Masih Mau'ud dan Imam Mahdi
yang, membawa kembali iman dari bintang Surayya."

Ayat Ketujuh

Allah swt berfirman dalam Surah Ah Shaff ayat 7:
وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata:
"Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah
kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu
Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (akan datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku yang bernama
Ahmad."

Keterangan: Dalam ayat ini nama Ahmad itu untuk Hadhrat
Mirza Ghulam AHMAD, dalam arti majaz atau zilli yakni
bayangan, karena beliau sama dengan Nabi Isa as dalam
sifat-sifatnya. Sedangkan Nabi Muhammad saw sama dengan Nabi
Musa as dalam sifat-sifatnya.

Nama Ahmad itu khusus untuk Hadhrat Masih Mau'ud dari
bapaknya begitu pula nama Muhammad adalah nama khusus
Rasuhullah saw dari ibunya atau neneknya Abdul Mutallib.

Nama Ahmad itu nama jamal dan pada zamannya tidak ada
pertempuran fisik dengan penentang-penentangnya. Sedangkan
nama Muhammad itu nama jalal, yang dalam zamannya terjadi
pertempuran-pertempuran (peperangan-peperangan) fisik dengan
musuh-musuhnya.

Nabi Muhammad saw mempunyai seratus nama sifat termasuk nama
Ahmad, sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

[tulisan Arab]

Artinya: (nama) sifatku ialah Ahmad al Mutawakkil
(Jami-Us-Saghir).

Ayat Kedelapan

Allah swt berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 62:

فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِن بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَتَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ

Artinya: Maka barangsiapa berbantah dengan enghau tentang
dia setelah datang kepada engkau ilmu Ilahi, maka katakanlah
kepadanya "Marilah kita masing-masing memanggil anak-anak
karni dan anak-anak kamu dan perempuan-perempuan kami dan
perempuan-perempuan kamu, dan orang-orang kami dan
orang-orang kamu, kemudian kita bermubahalah kepada Allah
dan kita mintalah laknat Allah atas orang-orang yang
berdusta."

Keterangan: Sehubungan dengan ayat ini, Hadhrat Masih Mau'ud
as dalam kitabnya "Anjame Atham" hal. 65-67 tahun 1867
menulis: "Orang-orang yang tidak mau mengerti dakwaanku
meskipun aku telah menjelaskannya berdasarkan dalil-dalil
dari Quran Karim dan Hadits, dan mereka tidak henti-hentinya
mengafirkan dan mendustakan daku, maka aku panggil mereka
semua untuk memanjatkan do'a mubahalah (perlombaan do'a).
Tetapi mereka tidak ada yang mau menerima tantanganku."

Hadits Pertama

Rasulullah saw bersabda dalam Hadits Dar Qutni hal. 188:

[tulisan Arab]

Artinya: Sesungguhnya untuk Mahdi kita ada dua tanda yang
belum pernah terjadi sejak saat langit dan bumi diciptakan.
Gerhana bulan akan terjadi pada malam pertama bulan Ramadhan
dan gerhana matahari akan terjadi pada pertengahannya.

Keterangan: Pada tahun 1890 Hadhrat Masih Mau'ud as
mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi dan pada tahun 1894
Allah swt memperlihatkan gerhana bulan dan matahari dalam
bulan Ramadhan untuk menyatakan kebenaran dakwa beliau as.

Hadits Kedua

Rasulullah saw bersabda dalam kitab Hadits Abu Daud jilid II
hal. 21 dan Misykat hal. 36:

[tulisan Arab]

Artinya: Hadhrat Abu Hurairah r.a. menerangkan bahwa
Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya Allah swt akan
mengirimkan untuk ummat ini pada permulaan setiap seratus
tahun seorang Mujaddid yang akan memperbaiki agama."

Keterangan: Hadhrat Masih Mau,ud as mendakwakan dirinya
sebagai Mujaddid pada akhir abad yang ketiga belas.

Sejak itu sampai waktu ini tidak ada seorangpun mendakwakan
dirinya sebagai Mujaddid kecuali beliau.

Hadits Ketiga

Rasulullah saw bersabda dalam kitab Hadits Musnad Ahmad bin
Hambal jilid II hal. 411:

[tulisan Arab]

Artinya: "Sudah dekat saatnya orang yang hidup di antara
kamu, akan bertemu dengan Isa ibnu Maryam, yang menjadi Imam
Mahdi dan Hakim Adil."

Rasulullah saw bersabda lagi dalam kitab Hadits Ibnu Majah
bab Ayiddatuz-zaman:

[tulisan Arab]

Artinya: "Tidak ada Mahdi kecuali Isa."

Keterangan: Hadits ini menerangkan bahwa Mahdi dan Isa yang
dijanjikan itu bukan terdiri dari dua orang tetapi seorang
dengan dua nama.

Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah yang: mendakwakan sebagai
Isa dan juga sebagai Mahdi.

Menurut sabda Rasulullah saw gambar rupa Nabi Isa as,

[tulisan Arab]

Artinya: Maka Isa as berwarna merah, rambutnya ikal dan
dadanya lebar.

(Bukhari jilid II hal. 165) Gambar rupa Masih bin Maryam
yang dijanjikan yakni Imam Mahdi as:

[tulisan Arab]

Artinya: Maka dialah seorang berwarna gendam, cantik di
antara orang-orang berwarna gendam, rambutnya jatuh panjang
di antara pundaknya dan tinggi yang sedang.

Hadits Keempat

Rasulullah saw bersabda dalam kitab Hadits Kamzul Ummal
jilid III hal. 200 dan dalam Abu Daud:

[tulisan Arab]

Artulya:"Orang yang tidak mengenal Imam Zamannya, maka
ia akan mati sebagai matinya orang jahil yakni keadaannya
seperti sebelum Islam"

Keterangan: Imam Zaman pada zaman sekarang ini ialah Hadhrat
Mirza Ghulam Ahmad as

Orang-orang yang tidak berusaha untuk mengenalnya, maut
mereka sebagaimana tertulis dalam hadits tersebut.

Hadits Kelima

Rasulullah saw bersabda dalam kitab Hadits Musnad Ahmad
jilid VI hal. 80 dan Ibnu Majah hal. 315 bab Khurujul Mahdi:

[tulisan Arab]

Artinya: "Apakah kamu melihatnya (mahdi) maka ambil
Bai'atnya, walaupun di antara kamu dan Mahdi terdapat
(dirintangi) salju. Maka berjalanlah diatas salju dengan
lutut-lututmu (merangkak) karena beliau itu Khalifah dan
Mahdi dari pada Allah swt."

Keterangan: Hadits ini menjelaskan bahwa Bai'at kepada Imam
Mahdi as diharuskan kepada seomua kaum Muslimin, walaupun
mereka akan mendapat banyak kesulitan dan kesusahan.

Orang-orang yang tidak masuk dalam bai'atnya, mereka bukan
Muslim yang hakiki, sedangkan menurut hadits lain mereka
adalah Muslim yang hanya di bibir.

Semoga Allah swt memberi taufik dan hidayah kepada segenap
kaum Muslimin untuk mengenal dan menerima Imam Zamannya,
yaitu Imam Mahdi dan Masih Mau'ud, Hadhrat Mirza Ghulam
Ahmad as.

Semoga Allah swt membuka hati mereka yang membaca buku kecil
ini, supaya mereka bisa masuk dalam barisan tentara ruhani
Imam Mahdi yang senjatanya hanyalah Quran dan Hadits.

Sudah menjadi rencana dan kehendak Allah swt bahwa dalam
kemenangan atas semua agama, melalui IMAM MAHDI beserta
pengikutpengikutnya.

Oleh karenanya, setiap orang Muslim yang benar-benar
mencintai Allah dan Rasul-Nya berkewajiban memperkuat
barisan itu supaya agama Islam diberi kemenangan cepat di
seluruh dunia. Amin ya Rabbal alamin.
[retyping dari tulisan Tuan Mahmud Ahmad Cheema, Sy]

3 comments:

elfan said...

ISA AL MASIH DAN IMAM MAHDI

Issu kedatangan Mesiah, Imam Mah, Satrio Piningit dsb sebenarnya wujud dari harapan pengikut Nabi Ibrahim As. setelah beliau berdoa sbb.: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana” (QS.2:129).

Oleh katurunan beliau ini selanjutnya, ditunggu-tunggulah kedatangan ‘sang tokoh’-nya sampai datang pula nabi terakhir dari dinasti Bani Israel yakni Nabi Isa As bin Maryam. Namun sayang, dalam Kitab suci Injil masih disebut issu kedatangan sang Imam Mahdi, Mesiah, Satrio Piningit tersebut. Dengan demikian berarti masih akan datang lagi Imam Mahdi yang pamungkas, yang sesungguhnya.

Maka akhirnya, lahirlah Nabi kita Muhammad SAW sebagai Rasul Allah dan sekaligus penutup para nabi (QS. 33:40) dengan membawa Al Quran yang didalamnya memuat pernyataan atau ikrar Allah SWT bahwa Nabi Muhammad SAW dianugerahi agama ISLAM (QS. 5:3). Dimana nama dan istilah Islam tidak pernah termuat dalam kitab-kitab suci sebelum Al Quran.

Dengan kedatangan Nabi Muhammad SAW sekaligus juga terjawablah issu tentang akan datang lagi Nabi Isa bin Maryam dan issu Imam Mahdi. Nabi Isa As. tidak akan datang lagi karena sudah tegas dinyatakan dalam Al Qiran (S. 2:134 dan 141). Begitu juga Imam Mahdi tidak akan lahir lagi bagi kelompok Sunni atau 'muncul' alias 'menjelma' lagi bagi kelompok Syiah dan walaupun kedua kelompok ini 'SEPAKAT' mengakui bahwa Imam Mahdi itu dari keturunan Ahlul Bait. Aneh, disatu sisi mengakui akan ada Imam Mahdi, di sisi lain Imam Mahdinya ada dua versi karena itulah bahwa Imam Mahdi yang sesungguhnya tidak lain adalah penutup para nabi yakni Nabi kita Muhammad SAW. Jadi tak perlu ditunggu Imam Mahdi sekalipun dianya berasal dari keturunan Ahlul Bait, apalagi jika 'memang' tidak ada keturunan Ahlul Bait itu begitu juga tentang Nabi Isa As.

Kalau demikian, siapakah gerangan yang akan meneruskan risalah Nabi kita Muhammad SAW ya tidak lain adalah para khalifah, tinggal bagaimana para khalifah-khalifah (ya raja, presiden, gubernur, pangeran, sultan, bupati atau walikota) kini dan yang akan datang ‘mampu’ membumikan Islam dan Al Quran dalam kehidupan nyata di dunia ini, ya masalah sosial budaya terutama masalah kekuasaan dan pemerintahannya.

Unknown said...

Pak Elfizon ysh,
Bapak benar sekali, saya sangat setuju, bahwa (berkat) doa Nabi Ibrahim as (AQ 2:129), kedatangan Nabi Muhammad saw itu (AQ 62:2) adalah bentuk pengabulan dari doa tsb. Bahkan bukan hanya sekali, Allah ta ala mengabulkan doa tsb juga bagi kaum akharin (AQ 62:3) - yang datang setelah Nabi Muhammad saw.

Selanjutnya juga Nabi Muhammad saw sendiri pun telah mengamanatkan bahwa bila Imam Mahdi datang, kita harus datang kepadanya walau harus merangkak di gunung es. Jadi kedatangan Imam Mahdi ini sudah merupakan suatu keniscayaan.

Dan yang lebih nyata lagi adalah bahwa "tokoh"-nya sendiri sudah datang, bagaimana kita bisa mengingkarinya?

Palsu..?!

Lihat sejarah, berapa banyak yang sudah mengaku sebagai nabi. Bagaimana nasib pendusta? Masih adakah mereka, bahkan pengikutnya masih adakah? Itu sesuai dengan peringatan Allah tala (AQ 69:44-45), tidak akan berbekas!

Tapi walau bagaimana, saya sangat menghargai pendapat Pak Elfizon.....

Unknown said...

Pak elfizon tdk mewakilkan umat islam kan pak? Karena pemahaman bapak sangat ngawur ^^. Jelaskan hadits yg berisikan dialog antara isa ibnu maryam dengan mahdi, jika mereka adalah satu orang, maka saya bisa mengatakan ghulam ahmad gila karena berbicara sendiri dalam dialognya ��. Percayalah bahwa mereka adalah orang yang berbeda, yang dimana isa akan menjadi makmumnya imam mahdipada saat sholat sebagai penghormatan dari Allah kepada ummat ini. La hawla wala quwwata illaa billaah!